Peran para ulama sangat mendukung dalam menjaga kondisifitas keamanan daerah Kabupaten Tasikmalaya. Status Kabupaten Tasikmalaya sebagai daerah teraman secara nasional perlu terus dijaga bersama oleh seluruh komponen masyarakat Kabupaten Tasikmalaya. Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Pemerintahan Setda Kabupaten Tasikmalaya Ahmad Muksin saat menjadi pembicara dalam acara Diskusi Program Pemahaman Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Bangsa yang berlangsung di Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Tasikmalaya Jalan Pemuda Kota Tasikmalaya, Rabu (19/7/17).
Acara tersebut diikuti oleh para Ketua MUI se-Kabupaten Tasikmalaya dengan menghadirkan pembicara Asisten Pemerintahan Setda Kabupaten Tasikmalaya, Ahmad Muksin,, SH, MM., Kepala Bidang Diseminasi Informasi dan Statistik Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tasikmalaya Abdul Naseh, S.IP, M.Si., Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tasikmalaya Dr. KH. Edeng ZA, dan tokoh ulama KH. Uta Wijaya.
Ahmad Muksin menambahkan, benteng moral masyarakat Kabupaten Tasikmalaya dapat terus diperkuat dengan peran para ulama untuk memperkuat ahlak dan moral agama “.Pemikiran para ulama sangat diperlukan untuk menciptakan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya yang berahlakul karimah.apalagi saat ini kita semakin dikhawatirkan dengan pengaruh media sosial dan narkoba di kalangan generasi muda, harus menjadi pemikiran bersama dan perlu perhatian serius dari pemerintah dan para ulama, “tegas Muksin.
Untuk menjaga kondusifitas dalam menghadapi pilgub, pileg dan pilpres, Muksin berpesan, agar peran para ulama dapat optimal untuk menjaga ketentraman dan keamanan di Kabupaten Tasikmalaya.”mari kita bersama-sama menjaga kondisi politik agar tidak memengaruhi kerukunan antara umat. Berikan pemahaman yang baik kepada masyarakat agar mereka dapat menjaga kerukunan dengan mengedepankan nilai toleransi dan kebersamaan antar umat, “ ujar Muksin.
Menyoroti renggangnya solidaritas antara masyarakat, KH. Uta Wijaya mengungkapkan masalah tersebut terjadi akibat pengaruh media sosial yang sudah merasuk ke berbagai lapisan masyarakat termasuk kepada para ulama. “Pilahlah informasi yang bermanfaat saja, jangan sampai informasi hoax ditelan mentah-mentah bahkan disebarluaskan. Ini akan berbahaya bagi ketentraman dan kondisifitas masyarakat, “ucap Uta.
Senada dengan KH. Uta Wijaya, Kepala Bidang Diseminasi Informasi dan Statistik Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tasikmalaya Abdul Naseh, S.IP, M.Si., mengimbau agar masyarakat cerdas dalam menggunakan media sosial. “Menggunakan medsos itu harus cerdas dalam memanfaatkannya, agar nantinya tidak menjadi sia-sia baik waktu maupun materil. tidak dapat kita pungkiri media sosial telah menjangkau berbagai kehidupan masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan,”ujar Abdul Naseh.
Dalam bidang politik dan pemerintahan, Abdul naseh memandang media sosial telah menjadi sarana perubahan dan pembangunan daerah sekaligus sebagai sarana aspirasi masyarakat yang cepat dan efektif, yang pada akhirnya dapat menciptakan opini publik tertentu baik berefek positif maupun negatif dalam implementasinya bergantung sudut pandang audience yang heterogen dan anonim.
Sementara itu Ketua Forum Kominikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tasikmalaya Dr. KH. Edeng ZA berpendapat, persatuan dan kesatuan bangsa dapat terwujud jika pemerintah melaksanakan kebijakan yang berkeadilan di tengah masyarakat. Dengan prinsip keadilan maka ketimpangan sosial masyarakat yang selama ini menjadi penyebab konflik social dapat dihindari.
